Contoh kasus penipuan yang sering terjadi adalah pembeli sudah mentransfer uang untuk barangnya. Tetapi ternyata barang yang diharapkan tidak pernah sampai. Dan mau menghubungi si penjual pun tidak bisa lagi. Ada juga terdapat kasus yang menarik yakni penipuan di pelelangan atau yang dikenal dengan auction fraud. Berbeda dengan toko online biasa, jika di pelelangan maka calon pembeli harus bersaing dengan calon pembeli lain untuk memasang harga tertinggi. Pemenangnya barulah berhak membeli produk itu. Bagaimana cara kerjanya mungkin akan lebih jelas jika memperhatikan cerita berikut ini :
Suatu hari, Joan (bukan nama sebenarnya) diberitahukan bahwa dia telah memenangkan sebuah pelelangan online untuk sebuah minivan Chrysler Town & Country tahun 2001. Dia sangat senang sekali, mengingat gambar yang terpampang masih cukup baru dan harganya juga sangat sesuai. Tetapi 3 minggu kemudian, keluarganya kehilangan $6000 dan dia tidak pernah dapat van. Dia merupakan korban penipuan Internet.
Sebenarnya terdapat sekelompok penipu yang spesialisasi menarget pembeli mobil. Para penipu ini menjalankan aksinya dengan penuh dedikasi, dengan keyakinan bahwa orang kaya memang pantas diperas.
Dalam kasus Joan, dia melakukan bid di Yahoo.com auto auction dan menerima email yang memberitahukan dia bahwa dia telah menjadi orang yang bid dengan harga tertinggi sehingga van sekarang menjadi milik dia. Tetapi jika dia telah mengeceknya, maka dia akan menyadari bahwa Yahoo tidak pernah mengumumkan bahwa dia menjadi top bidder. Sang penipulah yang mengirim email ke dia dan menghubungi dia mengenai mobil itu yang sebenarnya betul-betul ada tetapi dijual oleh orang lain yang tidak berhubungan sama sekali dengan kasus ini.
Apa yang membuat kasus Joan lebih tragis dikarenakan dia membeli van ini untuk orang tuanya. Dia mendesak mereka untuk mendapatkan pinjaman uang guna mengirim uang ini ke sebuah website escrow. Website escrow bertugas sebagai penengah untuk suatu transaksi online, di mana dia akan menahan dulu uang yang dikirim pembeli sampai produk yang dikirim si penjual sudah sampai ke pembeli, baru melanjutkan uangnya ke si penjual. Masalahnya website escrow ini, walaupun namanya cukup terkesan aman yakni “safe-purchases.com”, sebetulnya merupakan website yang dijalankan sindikat kriminal. Jika uang sudah tertransfer ke sana, maka uang akan segera ditarik keluar oleh mereka dan accountnya akan ditutup.
Belakangan baru diketahui bahwa safe-purchases.com merupakan sebuah website penipuan yang didalangi oleh kriminal Rusia. Website yang persis ini sudah menggunakan beberapa nama.
Diceritakan oleh : Philip Reed, Senior Consumer Advice Editor,. Sumber : http://www.edmunds.com/advice/buying/articles/115910/article.html
Sebenarnya kasus mirip ini, tidak hanya Joan sendirian yang kena. Seiring transaksi toko online meningkat, tindakan kejahatan website juga meningkat. Pada survei terdahulu tercatat 60 juta dollar US hilang dikarenakan penipuan pada tahun 2004.
Oleh karenanya, sebaga netizen, haruslah untuk waspada dalam melakukan transaksi di internet. Umumnya banyak langkah preventif yang bisa kita lakukan. Seperti kata banyak orang, bersikap agak skeptis lebih membawa kebaikan bagi kita semua.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar